
Pernahkah terbayang, suatu hari nanti, AI bisa membantu kita memilih hadiah ulang tahun untuk anak dengan lebih personal? Atau bahkan memprediksi kapan stok camilan favorit keluarga akan habis? Berita tentang akuisisi Concentrix terhadap SAI Digital minggu ini mengingatkan kita bahwa dunia digital dan AI bukan lagi hal jauh—mereka sudah menyentuh hidup kita sehari-hari, termasuk cara kita berbelanja dan berinteraksi sebagai keluarga.
Nah, berita akuisisi Concentrix terhadap SAI Digital minggu ini membuktikan betapa cepatnya perubahan itu terjadi.
Apa Dampak Akuisisi AI E-commerce untuk Keluarga Indonesia?

Concentrix, perusahaan teknologi global, baru saja mengakuisisi SAI Digital—sebuah perusahaan yang fokus pada solusi teknologi e-commerce dan pengalaman pelanggan berbasis AI.
Dengan ini, Concentrix memperkuat posisinya di kawasan Asia Pasifik, terutama melalui pusat teknologi di Vietnam. Mereka ingin menghadirkan pengalaman belanja digital yang lebih cerdas, personal, dan efisien untuk merek global.
Bagi kita sebagai orang tua, ini bukan sekadar berita bisnis. Ini tentang bagaimana teknologi semakin menyatu dengan keseharian—mulai dari cara kita memesan makanan online, membeli mainan edukatif untuk anak, hingga layanan pelanggan yang lebih responsif. Bayangkan, AI bisa membantu menyarankan produk berdasarkan preferensi keluarga atau bahkan mengingatkan kita tentang acara sekolah yang perlu dipersiapkan!
Gila, lho! Data terbaru menunjukkan pasar e-commerce Asia Pasifik diprediksi melonjak—bakal capai $9,67 triliun pada 2034! AI memainkan peran kunci di sini, dengan pertumbuhan pasar AI dalam e-commerce diperkirakan mencapai 24,34% per tahun. Artinya, anak-anak kita akan besar dalam dunia di mana interaksi digital semakin cerdas dan dipersonalisasi.
Bagaimana AI E-commerce Mempengaruhi Pola Asuh dan Anak-Anak?

Sebagai orang tua, kita mungkin sering khawatir: Apakah mereka akan tumbuh terlalu digital? Tapi tenang, ini justru kesempatan kita menanamkan empati lewat interaksi langsung.
Sebagai orang tua, kita mungkin sering bertanya-tanya: Bagaimana teknologi ini memengaruhi cara anak belajar, bermain, dan bahkan membentuk nilai-nilai mereka? AI dalam e-commerce tidak hanya mengubah cara berbelanja, tetapi juga bagaimana anak-anak memahami konsep keputusan, kebutuhan, dan bahkan empati.
Misalnya, AI bisa merekomendasikan buku anak berdasarkan minat baca mereka—hal yang positif untuk mendorong literasi. Tapi di sisi lain, kita juga perlu waspada terhadap dampak seperti konsumerisme atau ketergantungan pada layar. Studi menunjukkan bahwa 78% perusahaan di Asia Pasifik telah mengadopsi AI dalam strategi digital mereka—ini berarti AI akan semakin hadir dalam hidup sehari-hari.
Tips sederhana untuk orang tua: Manfaatkan AI untuk hal-hal positif, seperti menemukan konten edukatif atau alat belajar interaktif, tetapi tetap utamakan interaksi langsung dan permainan fisik. Ajarkan anak tentang batasan—misalnya, kapan waktu untuk berbelanja online dan kapan waktu untuk bermain di luar.
Cara Menyiapkan Anak untuk Masa Depan Digital dengan Nilai Kuat

Dalam dunia yang semakin terhubung, penting bagi kita untuk membekali anak tidak hanya dengan keterampilan tech-savvy, tetapi juga dengan nilai-nilai seperti empati, kejujuran, dan kebijaksanaan. AI bisa menjadi alat yang hebat, tetapi manusia tetaplah yang mengendalikannya.
Contohnya: Gunakan momen berbelanja online sebagai kesempatan untuk mengajarkan anak tentang membuat pilihan bijak, berbagi, atau bahkan berdonasi. Teknologi bisa memudahkan, tetapi nilai-nilai kemanusiaan yang kita tanamkan akan membentuk karakter mereka.
Dan ingat, tidak semua hal harus serba digital. Sesekali, ajak anak ke pasar tradisional beli bahan lokal atau toko kelontong yang jual kimchi—biarkan mereka rasakan kekayaan rasa dari berbagai budaya.
Keseimbangan antara gadget dan kebersamaan keluarga itu kuncinya!
Ide Seru untuk Keluarga: Eksplorasi Tech dengan Hati

Mari kita jadikan teknologi sebagai teman belajar yang menyenangkan! Bagaimana kalau kita coba: Eksperimen kecil dengan AI di rumah, seperti menggunakan aplikasi yang merekomendasikan resep berdasarkan bahan yang ada—lalu masak bersama anak.
Ngebayangin AI yang tahu kapan stok habis? Lucu, ya. Tapi jangan sampai anak minta dibelikan AI sebagai mainan—kecuali harganya diskon besar, hehe!
Atau, ajak mereka membuat ‘toko online’ imajinasi dengan mainan, sambil belajar tentang konsep jual-beli dan keramahan.
Hal-hal sederhana seperti ini tidak hanya mengasah kreativitas, tetapi juga mengajarkan anak tentang bagaimana teknologi bisa digunakan untuk hal-hal positif dan berbagi kebahagiaan seperti gotong royong.
Refleksi Akhir: Anak Tumbuh Cerdas dan Berhati di Era Digital
Perkembangan teknologi seperti akuisisi Concentrix dan SAI Digital mengingatkan kita bahwa dunia terus berubah—tapi nilai-nilai keluarga tetaplah fondasi yang kuat. Sebagai orang tua, kita punya peran untuk membimbing anak memahami dan memanfaatkan tech dengan bijak, sambil tetap menjunjung tinggi koneksi manusiawi.
Pertanyaan untuk direnungkan: Bagaimana kita bisa menciptakan lingkungan di rumah di mana tech dan kemanusiaan berjalan beriringan? Mungkin dengan mulai dari percakapan kecil, eksplorasi bersama, dan selalu mengingat bahwa di balik layar, ada hati yang perlu dihangatkan.
Dunia digital menawarkan banyak kemudahan, tetapi tawa riang saat kita masak kimchi bersama di dapur—itulah yang tak tergantikan oleh AI sehebat apapun. Mari kita nikmati perjalanan ini bersama—dengan semangat belajar dan hati yang terbuka!
Source: Concentrix Acquires SAI Digital to Supercharge its Digital Commerce and Customer Experience Tech Solutions, Globe Newswire, 2025/09/04 01:00:00
Latest Posts
