10 Teknologi IFA 2025 untuk Keluarga Lebih Seru

Seorang ayah dan anak perempuan melihat tablet bersama di sofa, melambangkan penggunaan teknologi keluarga yang positif.

Pameran IFA 2025 di Berlin baru saja memamerkan teknologi yang bikin kita ternganga—mulai dari robot tenis hingga laptop dengan layar yang bisa diputar! Tapi sebagai orang tua, yang sering kita pikirkan adalah: bagaimana teknologi ini bisa membantu anak-anak kita belajar, bermain, dan tumbuh dengan lebih baik? Gila, keren banget kan? Tapi di antara semua kilau teknologi itu, pertanyaan terbesar di kepala saya cuma satu: mana yang beneran bisa bikin hari-hari keluarga kita makin seru? Yuk, kita bedah bareng-bareng dari sudut pandang seorang ayah yang super penasaran!

Layar Ramah Mata untuk Si Kecil: Bagaimana Teknologi Bisa Membantu?

Salah satu produk yang menarik perhatian adalah tablet NXTPAPER 60 Ultra dari TCL. Teknologinya dirancang untuk mengurangi paparan blue light dan glare, sehingga lebih nyaman digunakan dalam berbagai kondisi pencahayaan—bahkan di ruangan yang redup! Ini penting banget buat kita yang sering khawatir dengan waktu layar anak. Bayangkan, anak bisa membaca cerita digital atau menggambar dengan stylus tanpa mata lelah. Seperti punya “buku digital” yang lebih aman, kan?

Menurut laporan NielsenIQ, tren perangkat dengan fitur ramah pengguna semakin meningkat, terutama didorong oleh permintaan untuk pengalaman yang lebih imersif dan sehat. Nah, ini dia kesempatannya! Kita bisa pilih gadget yang asyik buat belajar, sekaligus aman buat mata mereka. Kemenangan ganda buat orang tua!

Laptop Fleksibel untuk Keluarga: Bermain Sambil Belajar Jadi Lebih Menyenangkan?

Seorang anak perempuan menggunakan laptop di meja, menunjukkan pembelajaran kreatif dengan teknologi.

Lenovo memamerkan konsep laptop dengan layar yang bisa diputar 90 derajat—wow, bayangkan betapa serunya jika anak bisa menggunakannya untuk proyek kreatif! Misalnya, saat membuat presentasi sekolah atau menjelajahi konten edukasi dengan sudut pandang berbeda. Teknologi seperti ini bukan cuma keren, tapi juga membuka cara baru berinteraksi dengan perangkat.

Ini langsung bikin saya mikir! Inovasi kayak gini tuh bukan sekadar soal canggih-canggihan, tapi beneran membuka dunia baru buat anak-anak kita bereksplorasi. Bayangin deh serunya! Setelah lihat laptop fleksibel itu, pikiran saya langsung loncat ke AI. Jujur, kadang dengernya bikin ngeri-ngeri sedap, ya? Tapi coba deh kita lihat dari sisi lain! Gimana kalau AI ini bukan monster yang harus ditakuti, tapi justru asisten super yang bisa bantu kita?

AI dan Masa Depan Keluarga: Bagaimana Teknologi Bisa Jadi Partner?

Keluarga berjalan di taman, menggambarkan keseimbangan antara teknologi dan aktivitas luar ruangan.

Menurut data Accenture, 87% pemimpin bisnis Eropa berencana meningkatkan investasi dalam AI pada 2025. Tapi yang menarik, hanya sedikit yang fokus pada pelatihan sumber daya manusia. Nah, sebagai orang tua, kita bisa mengambil pelajaran: AI bukan pengganti interaksi manusia, tapi alat untuk memperkaya pengalaman.

Contohnya, teknologi AI bisa membantu personalisasi konten edukasi untuk anak—sesuai minat dan kecepatan belajarnya. Tapi, tetap perlu diimbangi dengan obrolan keluarga dan aktivitas offline. Ini persis seperti masak rendang di rumah. Teknologi itu ‘bumbu’-nya, bikin semuanya jadi lebih kaya rasa. Tapi ‘daging’ dan ‘santan’-nya? Itu tetap kehangatan, obrolan, dan pelukan kita. Tanpa itu, rasanya pasti hambar, kan?

Keseimbangan Teknologi dan Kehidupan Nyata: Tips untuk Keluarga?

Seorang anak perempuan tersenyum sambil memegang perangkat digital, menunjukkan kegembiraan dalam eksplorasi teknologi.

Survei McKinsey menunjukkan bahwa kebiasaan yang terbentuk selama pandemi—seperti ketergantungan pada digital—kini menjadi bagian tetap kehidupan. Tapi, jangan lupa, anak-anak juga butuh waktu untuk berlari di luar, merasakan angin, dan tertawa dengan teman-teman. Teknologi dari IFA, seperti speaker nirkabel atau perangkat smart home, bisa memudahkan rutinitas, sehingga kita punya lebih banyak waktu untuk quality time.

Misalnya, dengan vacuum robot yang canggih, kita bisa menghemat waktu bersih-bersih dan mengajak anak jalan-jalan ke taman. Atau, gunakan audio berkualitas untuk mendengarkan musik bersama sambil menikmati sore yang cerah. Intinya, jangan sampai kita yang dikendalikan teknologi. Justru sebaliknya, kita yang harus jadi bosnya! Pakai teknologinya untuk menangin lebih banyak waktu buat keluarga.

Tips Parenting dengan Teknologi: Bagaimana Memilih Gadget untuk Keluarga?

Pertama, pilih gadget dengan fitur yang sesuai kebutuhan keluarga—jangan tergiur oleh yang paling canggih kalau tidak diperlukan. Kedua, tetapkan batasan waktu layar, tapi jangan lupa ajak anak diskusi tentang manfaat dan risiko teknologi. Ketiga, gabungkan teknologi dengan aktivitas hands-on, seperti membuat proyek seni setelah menonton tutorial digital.

Yang terpenting, jadikan teknologi sebagai jembatan untuk terhubung—bukan penghalang. Pada akhirnya, semua gadget canggih ini hanyalah alat. Yang terpenting adalah kita, orang tuanya, yang jadi partner petualangan mereka. Yuk, kita pakai teknologi ini untuk menciptakan lebih banyak tawa dan momen tak terlupakan bersama!

Sumber: 10 of the coolest tech products we’ve spotted at IFA 2025!, Android Authority, 2025/09/07

Latest Posts

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top