
Pernahkah kita membayangkan bagaimana anak-anak kita akan menjelajahi dunia di masa depan—mungkin bahkan menciptakan startup mereka sendiri? Berita tentang Martin Mignot, investor yang sukses di usia muda dengan mendanai perusahaan seperti Deliveroo dan Scale AI, mengingatkan kita betapa pentingnya mempersiapkan generasi berikutnya untuk dunia yang penuh peluang dan tantangan. Seperti orang tua, kita bisa belajar dari kisahnya untuk membimbing mereka menuju kesuksesan—bukan hanya dalam hal keuangan, tapi juga kehidupan seutuhnya. Apa yang bisa kita teladani dari kisahnya untuk anak kita?
Apa Kunci Sukses Martin Mignot di Usia Muda?

Martin Mignot, seorang investor millennial, berhasil menjadi jutawan sebelum usia 30 tahun berkat investasi awal di startup seperti Deliveroo, Scale AI, dan Figma. Menurutnya, kunci kesuksesan untuk Generasi Z adalah memiliki ekuitas—baik dengan menjadi pendiri startup atau bergabung sejak dini dengan perusahaan yang tepat. Ini bukan sekadar tentang uang, melainkan memiliki visi dan keberanian mengambil risiko terukur.
Sebagai orang tua, pelajaran berharga dari kisahnya adalah bagaimana membesarkan anak dengan mental serupa. Bukan mengejar kekayaan, tapi mendorong rasa ingin tahu, kreativitas, dan ketahanan—nilai-nilai inti dunia startup. Bayangkan anak kita tumbuh dengan kemampuan melihat peluang di sekitarnya, seperti Mignot yang melihat potensi besar meski website pertama Deliveroo masih “jelek” menurutnya!
Ini mengingatkan pentingnya memberi anak ruang bereksplorasi tanpa tekanan. Bukan memaksa jadi pengusaha, tapi menanamkan keyakinan bahwa mereka bisa menciptakan sesuatu bermakna. Siapa tahu nanti mereka akan menjadi bagian inovasi pengubah dunia, seperti Scale AI atau Revolut.
Bagaimana Mempersiapkan Anak untuk Dunia Startup dan AI?

Dunia startup penuh ketidakpastian—studi menunjukkan hanya 35% startup bertahan setelah tujuh tahun. Tapi seperti kata Mignot, bergabung dengan perusahaan tepat sejak awal bisa jadi akselerator karier hebat. Bagaimana mempersiapkan anak untuk dunia seperti ini?
Pertama, fokus pada keterampilan relevan masa depan seperti literasi teknologi dan pemikiran kritis. AI dalam pendidikan bisa jadi alat ampuh untuk belajar lebih personal dan menarik. Tapi ingat untuk menyeimbangkannya dengan pengalaman langsung dan interaksi sosial. Anak saya suka bereksperimen dengan aplikasi kreatif yang mendorongnya berpikir out-of-the-box—fondasi kecil untuk inovasi masa depan.
Kedua, tanamkan nilai-nilai seperti empati dan kerjasama tim. Sukses startup tak hanya tentang ide brilian, tapi kolaborasi dan memahami kebutuhan orang. Ajak anak terlibat dalam proyek keluarga atau bermain di taman bersama teman untuk melatih keterampilan ini. Pengalaman sederhana seperti merencanakan perjalanan keluarga bisa mengajarkan perencanaan dan adaptasi—keterampilan berharga di dunia startup!
Bagaimana Membangun Ketahanan dan Mentalitas Positif pada Anak?

Kisah Mignot juga mengajarkan pentingnya ketahanan. Investasi awal penuh risiko, tapi dengan ketekunan hasilnya memuaskan. Bagaimana membantu anak mengembangkan ketahanan serupa?
Coba beri mereka ruang untuk gagal dan belajar dari kesalahan. You know, it’s okay to let them try and fail! Daripada melindungi dari setiap tantangan, biarkan mencoba hal baru dengan dukungan kita. Misalnya, jika anak ingin menjual kerajinan tangan online, dukung ide itu sebagai latihan kecil “kewirausahaan”.
Juga, tanamkan optimisme dan harapan. Dunia mungkin kompetitif, tapi dengan semangat positif, anak bisa melihat tantangan sebagai peluang. Cerita seperti Mignot membuktikan bahwa dengan visi jelas dan kerja keras, generasi muda bisa mencapai hal besar. Ayo besarkan anak yang siap secara akademis, emosional, dan kreatif untuk masa depan cerah!
Bagaimana Mendorong Anak Menjadi Pembuat Perubahan?
Sebagai penutup, mari renungkan bagaimana terus mendukung anak menjelajahi passion mereka. Dunia startup dan AI menawarkan peluang tak terbatas, tapi yang terpenting adalah membantu mereka tumbuh jadi individu berempati, kreatif, dan berani.
Mungkin nanti anak kita akan jadi bagian tim pencipta solusi masalah global, atau mendirikan startup sendiri. Tapi untuk sekarang, nikmati momen kecil—bermain di luar, ngobrol tentang ide-ide gila mereka, dan tertawa bersama. Karena sukses sejati adalah tentang kebahagiaan dan membuat dampak positif di dunia.
Jadi, apa langkah kecil hari ini untuk memupuk benih inovasi dalam diri anak? Mulailah dengan percakapan sederhana, dukung minat mereka, dan ingat—setiap anak punya potensi bersinar, dengan atau tanpa jadi jutawan di usia 20-an!
