Jujur, saya sempat sedikit panik. Saat ‘Godfather of AI’, Geoffrey Hinton, bilang AI bisa bikin pengangguran massal, pikiran saya langsung ke anak perempuan saya. Dunia seperti apa yang akan dia hadapi? Tapi setelah dipikir-pikir, ini bukan soal teknologinya. Ini tentang kita, para orang tua. Jadi, bagaimana kita mengubah kekhawatiran ini jadi kekuatan untuk generasi berikutnya?
Apa yang Sebenarnya Dikatakan ‘Godfather of AI’?
Geoffrey Hinton, peraih Nobel 2024 yang meninggalkan Google untuk berbicara secara terbuka tentang risiko AI, menyatakan dalam wawancara dengan Financial Times: “Yang akan terjadi adalah orang kaya akan menggunakan AI untuk menggantikan pekerja. Ini akan menciptakan pengangguran massal dan peningkatan keuntungan yang besar. Ini akan membuat segelintir orang jauh lebih kaya dan kebanyakan orang lebih miskin. Itu bukan kesalahan AI, itu adalah sistem kapitalis.”
Pernyataan ini bukan sekadar prediksi—ini adalah peringatan dari seseorang yang telah mendedikasikan hidupnya untuk mengembangkan teknologi ini. Sebagai orang tua, kita mungkin bertanya-tanya: jika AI bisa menggantikan begitu banyak pekerjaan, apa yang tersisa untuk anak-anak kita?
Mempersiapkan Anak untuk Dunia yang Berubah
Daripada panik, mari kita lihat ini sebagai kesempatan untuk membekali anak-anak dengan keterampilan yang benar-benar manusiawi—kreativitas, empati, pemecahan masalah kompleks, dan kemampuan beradaptasi. Bagaimana jika kita mengajarkan anak untuk melihat AI bukan sebagai pesaing, tapi sebagai alat yang bisa mereka kuasai?
Bayangkan anak kita yang berusia 7 tahun belajar menggunakan tools AI untuk mengeksplorasi minatnya—mungkin membuat cerita interaktif atau merancang proyek seni digital. Ini bukan soal menggantikan imajinasi mereka—ini soal memberikan mereka sayap baru untuk terbang lebih tinggi!
Keseimbangan antara Teknologi dan Kemanusiaan
Hinton mengingatkan kita bahwa masalahnya bukan pada teknologi itu sendiri, tapi pada bagaimana kita memilih untuk menggunakannya. Ini mengingatkan saya pada pentingnya mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan kepada anak—kerja sama, kejujuran, dan kepedulian terhadap sesama.
Sementara AI mungkin unggul dalam efisiensi, manusia tetap unggul dalam hal-hal yang membutuhkan hati dan jiwa. Mungkin inilah saatnya kita lebih fokus pada pengembangan karakter dan soft skills yang tidak bisa direplikasi oleh mesin.
Membangun Ketahanan dan Daya Adaptasi
Dunia yang berubah dengan cepat membutuhkan anak-anak yang tangguh dan adaptif. Daripada khawatir tentang pekerjaan apa yang akan hilang, mari kita bantu anak-anak mengembangkan pola pikir growth—keyakinan bahwa mereka selalu bisa belajar hal baru.
Anak saya yang berusia 7 tahun mungkin tidak tahu apa pekerjaannya nanti, tapi dia tahu bahwa dia bisa terus belajar dan beradaptasi. Itulah hadiah terbaik yang bisa kita berikan untuk masa depannya!
Momen Keluarga: Eksperimen AI Sederhana
Mengapa tidak mencoba eksperimen AI sederhana bersama keluarga? Coba minta anak untuk membayangkan tool AI yang bisa membantu menyelesaikan masalah sehari-hari—mungkin alat yang membantu mengatur tugas rumah atau merencanakan kegiatan keluarga.
Ini bukan soal coding yang rumit, kok! Tujuannya simpel: biar mereka paham cara kerja teknologi dan sadar bahwa merekalah yang pegang kendali. Dan percayalah, melihat ide-ide liar mereka muncul saat bereksperimen itu… wah, seru banget!
Melihat ke Depan dengan Harapan
Meskipun peringatan Hinton terdengar menakutkan, sebagai orang tua kita punya kekuatan untuk membentuk narasi yang berbeda. AI bisa menjadi alat untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan manusiawi—jika kita memilih untuk menggunakannya dengan bijak.
Mari kita besarkan anak-anak yang tidak hanya siap menghadapi perubahan, tetapi juga mampu membentuk perubahan tersebut menjadi sesuatu yang lebih baik untuk semua. Masa depan memang penuh teka-teki, tapi bukankah tugas kita sebagai orang tua adalah memberikan mereka kompas, bukan peta yang sudah jadi? Dengan bekal kreativitas dan hati, mereka pasti siap. Bagaimana menurut Anda?
Source: “That’s not AI’s fault, that is the capitalist system” — The ‘Godfather of AI’ warns how the tech will wipe out jobs but boost profits, Windows Central, 2025/09/08 11:41:35
Latest Posts