
Ketika rumah menjadi tempat kedua setelah kantor, bagaimana kita menjaga keseimbangan?
Diam-diam, kita semua pernah merasakannya, bukan? Saat tiba di rumah setelah seharian bekerja, tapi ternyata peran sebagai orangtua masih menanti. Ada momen di mana kita hanya ingin duduk sejenak, namun tiba-tiba ada suara anak memanggil, tugas sekolah yang harus dibimbing, atau masalah kecil yang membutuhkan perhatian. Di saat seperti itulah, kita sering kali melepas napas panjang dan bertanya, ‘Bagaimana caranya menjaga segalanya tetap berjalan lancar?’ Wah, sungguh tantangan yang sering kita hadapi, bukan? Sebagai ayah yang juga masih belajar setiap hari, saya ingin berbagi sedikit pengalaman dan pandangan tentang keseimbangan kerja dan keluarga yang bisa kita lakukan bersama!
Pekerjaan Tak Terlihat yang Dilakukan Ibu

Ada pekerjaan yang seringkali tidak terlihat oleh mata, tetapi sangat berpengaruh bagi keluarga. Seringkali, ketika saya pulang kerja, istri sudah berada di rumah mengurus segalanya. Ini adalah hal yang saya sangat kagumi dalam kultur keluarga kami – antara tradisi Korea di mana keluarga selalu menjadi prioritas, dan nilai Kanada tentang pembagian tugas yang seimbang. Mereka tahu persis makanan apa yang disukai anak, kapan waktu tidur yang tepat, dan cara menenangkan anak saat sedang rewel. Pekerjaan tak terlihat ini sungguh luar biasa! Ini adalah bentuk kasih yang membangun karakter anak dengan cara yang begitu mendalam. Saya sering teringat betapa pentingnya pekerjaan ‘tersembunyi’ ini ketika melihat putri saya tumbuh dengan baik.
Saat hendak memilih jurusan kuliah, beberapa orangtua mengarahkan, bahkan memaksa, siswa untuk memilih sesuai dengan keinginan mereka. Padahal, anak perlu memiliki wawasan mengenai prodi, kampus, peluang karier, dan dirinya sendiri. Komunikasi yang baik antara orangtua dan anak sangat penting dalam hal ini.
Yang menarik, ketika berkomunikasi dengan anak, orangtua tidak hanya menggunakan kata jangan, tidak, maupun kalimat perintah lainnya tanpa memberikan alasan yang dipahami oleh anak mengapa mereka harus ikut melakukannya.
Strategi Kerja Orang Tua yang Praktis

Menjaga keseimbangan kerja dan keluarga bukanlah hal yang mudah, tetapi tidak mustahil. Berikut beberapa strategi yang bisa kita terapkan sebagai kerja orang tua yang praktis:
1. Buat Jadwal yang Jelas Orangtua perlu fleksibel atau tak kaku dalam hal pengaturan waktu belajar dan mengerjakan tugas di rumah. Jadwal yang teratur membantu anak mengatur waktu mereka sendiri.
2. Komunikasi yang Lancar Jika ibu mengalami kesulitan, jangan sungkan untuk berbicara dengan anak. Dengan komunikasi yang lancar, anak juga bisa diajak bekerja sama.
3. Pengaturan Lingkungan Belajar Sekolah online memang berat, namun usahakan orangtua selalu mendampingi anak. Beberapa ahli menyarankan agar kita membuat ruang belajar yang terasa seperti kelas, tapi saya pikir yang paling penting adalah membuatnya nyaman dan cocok untuk anak-anak kita sendiri!
4. Jadilah Motivator Orangtua dapat menjadi motivator agar anak dapat mengikuti pembelajaran daring dengan semangat. Penguatan positif sangat diperlukan.
5. Jangan Takut Meminta Bantuan Kita bisa meminta tolong kakek, nenek, kakak, paman, tante, asisten rumah tangga, atau bahkan tetangga untuk mengawasi kegiatan anak selama orangtua bekerja di luar rumah.
Pendampingan Anak yang Efektif saat Orangtua Sibuk

Pendampingan anak praktis tidak selalu berarti menghabiskan waktu berjam-jam bersama mereka. Kadang-kadang, pendampingan yang efektif bisa dilakukan dalam waktu singkat namun berkualitas.
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan saat waktu terbatas:
Pertama, berikan perhatian penuh meski hanya selama 15 menit. Matikan ponsel, fokus sepenuhnya pada anak, dan dengarkan cerita mereka. Ini akan membuat anak merasa dihargai.
Kedua, ajak anak berpartisipasi dalam kegiatan rutin. Memasak bersama, membersihkan rumah, atau mengatur kebersihan kamar adalah cara yang baik untuk mengajarkan tanggung jawab sambil menghabiskan waktu berkualitas.
Ketiga, apabila anak mampu bekerjasama maka hal ini harus diberikan penguatan positif dengan memberikan pujian. Pujian yang tulus akan memotivasi anak untuk terus berusaha.
Keempat, buat aturan yang jelas tentang waktu belajar dan waktu bermain. Ini membantu anak belajar mengatur waktu mereka sendiri.
Keseimbangan Kerja dan Keluarga: Kunci Keharmonisan

Keseimbangan kerja dan keluarga? Wah, ini bukanlah tujuan yang bisa kita capai sempurna, melainkan perjalanan yang terus berlangsung! Ada hari-hari ketika pekerjaan mendominasi, dan ada hari-hari ketika keluarga membutuhkan lebih banyak perhatian. Tapi yang terpenting adalah kita selalu berusaha menemukan keseimbangan yang sehat, bukan?
Muncul kekhawatiran bahwa nanti anak tidak konsentrasi dalam belajar atau merasa bosan belajar bersama di rumah. Untuk mengatasi ini, kita perlu bersama-sama mencari solusi yang tepat.
Berikut ini 5 tips dari Sahabat Keluarga Kemendikbud agar anak tidak bosan belajar di rumah:
1. Variasikan Metode Pembelajaran Gunakan berbagai sumber pembelajaran selain buku teks.
2. Berikan Jeda yang Cukup Anak perlu waktu istirahat untuk menghindari kelelahan.
3. Libatkan Anak dalam Perencanaan Ajak anak merencanakan kegiatan belajar mereka.
4. Manfaatkan Teknologi dengan Bijak Gunakan aplikasi pendidikan yang menarik namun tetap membatasi waktu layar.
5. Jadilah Contoh Tunjukkan bahwa kita sebagai orangtua juga senang belajar hal baru.
Kesimpulan: Bekerja Bersama, Berbagi Tanggung Jawab

Di tengah kesibukan sebagai kerja orang tua, yang terpenting adalah kita saling mendukung. Kadang-kadang, kita semua merasa bingung harus mulai menyelesaikan pekerjaan yang mana dulu karena banyaknya tugas yang diberikan. Ini wajar, bukan?
Meja kerja yang dipenuhi tumpukan kertas dapat membuat seseorang merasa kewalahan. Bahkan sebelum dirinya mulai bekerja. Jika kita merasa seperti ini, mungkin saatnya untuk melangkah mundah sejenak dan menilai kembali apa yang benar-benar penting.
Terus bekerja apapun halangan dan rintangan di depan mata. Ini adalah pesan yang ingin saya sampaikan, baik untuk diri sendiri maupun untuk kita semua yang sedang berjuang menjadi orangtua dan pekerja yang seimbang.
Ingatlah bahwa keseimbangan kerja dan keluarga bukanlah prestasi yang bisa dicapai dalam semalam. Ini adalah seni yang terus kita pelajari setiap hari dengan penuh kasih dan kesabaran. Ada hari-hari baik dan buruk, tetapi yang terpenting adalah kita terus berusaha dan saling mendukung. Di akhir hari, bukanlah kesempurnaan yang menjadi ukuran, melainkan cinta dan dedikasi yang kita berikan untuk keluarga kita.
Sumber: Telecom Operators Turn to Real-Time Analytics for Enhanced Network Performance and Customer Satisfaction, GlobeNewswire, 2025/09/23.
