Masih ingat malam itu? Saat akhirnya anak-anak tertidur dan kita duduk di sofa, matamu terlihat lelah tapi masih tersenyum. Tanganmu masih memegang ponsel, memeriksa jadwal besok. Di saat seperti itulah aku berpikir—bagaimana kalau ada sesuatu yang bisa membantu kita menemukan lebih banyak momen seperti ini? Momen dimana kita benar-benar bisa bernapas, bersama-sama.
Melihat Kekuatan yang Tak Terlihat dalam Dirimu
Setiap pagi aku memperhatikan caramu mengatur segalanya—sarapan bergizi, seragam rapi, tugas sekolah yang tidak boleh ketinggalan. Kamu melakukan semuanya dengan begitu lancar dan elegan, sampai-sampai aku selalu terkagum.
Dan sekarang, membaca tentang bagaimana aplikasi AI untuk keluarga belajar dan beradaptasi, aku tak bisa tidak memikirkan betapa miripnya dengan caramu belajar memahami kebutuhan keluarga kita. Teknologi ini bukan untuk menggantikan keahlianmu, tapi untuk memperkuatnya—seperti mitra keluarga yang selalu siap membantu mengingat hal-hal kecil yang kadang terlewat dalam kesibukan kita.
Ritual Kecil yang Menjadi Penyelamat Kita
Masih ingat minggu lalu, ketika kita hampir lupa tentang acara kelas memasak si kecil? Aku tersenyum membayangkan jika ada sistem yang bisa belajar pola kita—kapan biasanya kita sibuk, kapan biasanya kita punya waktu luang—dan membantu mengingatkan hal-hal penting tanpa merasa mengganggu.
Bukan untuk mengambil alih, tapi untuk memastikan kita tidak kehilangan momen-momen berharga karena tenggelam dalam daftar tugas yang tak berujung. Padahal, momen-momen kecil itulah yang nantinya paling berharga, kan? Kadang kita lupa acara penting anak karena sibuk dengan urusan lain, kan?
Tetap Manusia di Tengah Kemajuan Teknologi
AI bisa membantu sebagai teknologi pendamping orang tua, tapi sentuhan manusia—caramu memeluk mereka saat jatuh, caramu tertawa bersama di meja makan—itu yang tidak akan pernah bisa digantikan oleh mesin manapun.
Di balik semua kemungkinan ini, yang paling kuhargai adalah caramu selalu memastikan teknologi tidak mengambil alih kehangatan kita. Seperti caramu mematikan ponsel saat makan malam, atau memilih membaca cerita untuk anak-anak daripada menyerahkannya pada tablet.
Quality time di rumah akan selalu lebih bermakna karena semakin mendekatkan koneksi antar anggota keluarga.
Bersama Menghadapi Masa Depan
Malam ini, saat kita duduk lagi dalam keheningan yang sama, aku berharap kita bisa melihat teknologi bukan sebagai ancaman, tapi sebagai mitra. Mitra yang membantu kita menemukan lebih banyak waktu untuk tertawa bersama, untuk bercerita tentang hari kita, untuk sekadar duduk diam dan menikmati keberadaan kita sebagai sebuah keluarga.
Karena di akhir hari, yang paling berharga bukanlah seberapa canggih teknologi kita, tapi seberapa dalam kita bisa terhubung sebagai manusia—sebagai pasangan, sebagai orang tua, sebagai tim yang saling mendukung.
Source: Kedaara Capital backs AI life sciences company Axtria with $240 million, Livemint, 2025/09/23
