
Pernah terpikir bagaimana sebuah video bisa membuat anak bukan hanya menonton, tapi ikut memilih jalan ceritanya? Wah, dunia benar-benar melesat ke sana ya! Video interaktif sedang naik daun di berbagai bidang, termasuk pendidikan. Bagi anak-anak, ini adalah cara baru berinteraksi dengan cerita dan pembelajaran. Bagaimana kita sebagai orang tua menyikapinya?
Mengapa Video Interaktif Menarik untuk Anak?

Menurut riset, video edukasi dinamis mampu meningkatkan minat anak bertahan lebih lama hingga 25% dan mendorong ketertarikan baru sebesar 18% (sumber). Format ini memungkinkan anak mengklik, memilih, atau menjawab pertanyaan sehingga merasa jadi bagian dari cerita. Data menunjukkan video dinamis bisa mencapai waktu tonton lebih dari 5 menit—jauh di atas rata-rata industri (sumber).
Bagi anak-anak, belajar melalui video dua arah berubah dari sekadar mendengar penjelasan menjadi pengalaman memilih dan mencoba. Bayangkan anak memutuskan akhir eksperimen sains virtual atau memilih jalur cerita sejarah sesuai rasa ingin tahu mereka.
Bagaimana Video Interaktif Bawa Kegembiraan Belajar?

Saat anak usia sekolah dasar penasaran dengan segala hal, format dinamis menjadi jembatan emas untuk menyalurkan energi itu. Mereka diajak aktif belajar, sejalan dengan semangat bermain alami: bergerak, bertanya, dan mencoba.
Tentu ada tantangan penggunaan layar. Tetapi bila diseimbangkan, video dua arah justru bisa memperkuat rasa ingin tahu. Seperti main congklak bareng—giliran masing-masing memberi kesempatan berpikir, konten dinamis membuat belajar lebih hidup, seperti berdialog dengan guru dan teman sekaligus—mirip acara keluarga dimana semua boleh menyumbang ide.
Cara Praktis Manfaatkan Video Interaktif di Rumah

Kita tidak harus menunggu sekolah menyediakan semuanya. Ada banyak cara mengembangkan edukasi anak dengan format dua arah:
- Eksperimen sederhana: Putar video sains interaktif lalu ajak anak mencoba versi kecilnya dengan bahan dapur. Dari soda dan cuka pun bisa lahir percikan tawa.
- Pemilihan cerita: Cari video cerita interaktif berbahasa Indonesia, lalu biarkan anak menentukan jalannya. Diskusikan pilihan mereka—mengapa memilih itu?
- Permainan keluarga: Buat kuis dinamis sederhana dengan kertas dan spidol. Siapa pun bisa menjadi “host”, dan semua ikut terlibat.
Nah, setelah mencoba hal sederhana… video edukasi interaktif bisa jadi awal percakapan. Anak tidak hanya menonton, tapi berpikir dan berkreasi.
Dampak Video Interaktif untuk Keterampilan Masa Depan

Interaksi aktif bukan sekadar membuat anak betah lebih lama. Menurut laporan HubSpot, konten dua arah ternyata paling efektif memicu minat (data menunjukkan 52% orang lebih tertarik! – sumber). Bayangkan manfaatnya untuk pendidikan anak.
Keterampilan yang diasah lewat format ini meliputi kemampuan mengambil keputusan, berpikir kritis, dan berkolaborasi—bekal penting di era digital.
Renungan untuk Orang Tua di Era Digital
Di balik tren video edukasi dua arah, anak-anak kita tumbuh di dunia penuh pilihan. Tugas kita bukan melindungi dari setiap inovasi, tapi membimbing mereka menikmatinya dengan bijak. Saat anak mengklik pilihan dalam video, mereka sedang berlatih membuat keputusan kecil yang menumbuhkan kepercayaan diri.
Pernah melihat mata mereka berbinar saat memilih jalan cerita? Itulah hadiah terbaik bagi orang tua.
Ini mengingatkan kita: hidup pun interaktif. Kita memilih setiap hari—cara merespons tantangan, menumbuhkan kasih, dan menyalakan harapan. Anak-anak belajar dari cara kita memilih.
Mari jadikan tren dinamis ini sebagai pintu menumbuhkan rasa ingin tahu dan imajinasi anak. Karena interaksi terbaik tetap terjadi antara hati orang tua dan anak—penuh cinta dan percikan ide baru.
Sumber: The Marketing Tutor (2025) tentang tren video interaktif
