
Lihat 3 jam pagi ini hilang begitu saja hanya untuk bikin laporan? Padahal kita juga harus antar anak ke sekolah, cek PR, dan pastikan sarapan lengkap. Waktu terasa menguap seperti pasir dalam amplop yang terbuka… Buat yang sibuk mengatur dua dunia sekaligus – pekerjaan dan keluarga – pasti rasain. Tapi bayangkan deh, di tengah kecemasan waktu yang terbatas, ada teknologi yang bisa jadi sahabat dalam permainan ini. Bernama Agentic AI. Bukan alat cetak tugas cepat, tapi sistem yang bantuin kita konsentrasi pada hal-hal penting: dengar celoteh anak sebelum tidur, peluk mereka saat badai PR muncul, atau bantuin bikin project sekolah berwarna. Untuk para orangtua yang usap peluh di layar komputer sambil menemani anak main robot lego, ini belum telat kok!
Apa Itu Agentic AI & Ampuh Membantu Parenting?

Agentic AI itu kayak kompor di dapur! Kita nyalain untuk masak telur, tapi teknologi malah jadi pintar memicu kreativitas bikin masakan baru. August 25 lalu ada kabar menarik: UiPath angkat Michael Atalla sebagai CMO mereka. Ini bukan sekadar berita perusahaan, tapi titik cahaya yang menunjukkan bagaimana agentic AI sekarang ngobrak-abrik cara kerja kita.
Picture this: saat kita lagi buru-buru, sistem bisa tanya “Eh, mama atau papa ingin fokus sama si kecil lebih lama?” Lalu mulai kerjain tugas rutin! Contohnya? Notifikasi otomatis jadwal sekolah, rekomendasi buku baca sebelum tidur berdasarkan minat anak, bahkan pelancar obrolan seru dalam perjalanan ke sekolah. Ini bukan AI yang mengganti peran orangtua, tapi partner yang bisa kita ajak kerjasama untuk memberikan perhatian yang sebenarnya fisik ke si kecil!
Bukan tentang kerja AI lebih cepat, tapi bagaimana kita curi momen kebahagiaan dari menit-menit yang terlihat lenyap!
ROI 136% dari Otomatisasi? Ini Rahasianya!

Riset Medium bilang teknologi agentic AI bisa kasih ROI 136% dalam 3 tahun. Awalnya mungkin kelihatan hanya buat perusahaan, tapi lihat baik-baik nitipannya: otomatisasi gak bikin manusia menghilang. Justru memberikan ruang untuk hal-hal lebih manusiawi.
Dengan mengotomatisasi tugas-tugas rutin, kita dapat fokus pada hal-hal yang lebih penting, seperti mengasih perhatian kepada anak kita. Bayangkan otomatisasi jadwal tidur anak yang ngeset notifikasi 15 menit sebelum jam 8 malam. Otomatis NR aplikasi itu jadwal film kartun cerdas yang aman dan edukatif. Mekanisme ini bukan halaman teknik kerja, tapi ini kayak tukang kebun yang bisa pangkas waktu sia-sia untuk buka situs streaming berkali-kali. Jadi kita punya waktu lebih buat curi canda lewat cerita lucu di luar jadwal itu semua.
Agentic AI: Bukan Ganti, Tapi Mitra Pintar

Dari McKinsey, perusahaan yang mengurut mindset AI mereka bilang bahwa aturan utama otomatisasi adalah mindset partnership. Bukan tambah software terus selesai. Tapi ini perlu struktur kerja yang baru, sekaligus tujuan bersama.
Tip ini sangat mirip dengan parenting kita! Contohnya saat kita mencari aplikasi edukasi yang aman untuk anak. Mereka sedang duduk di usia lebih 7 tahun, banyak curiosity, tapi informasi yang meluncur banyak banget, seperti saat kita belajar tentang tradisi lebaran. Bayangkan AI yang bisa jadi kayak “pembantu kurasi informasi” yang bisa seleksi video pembelajaran paling menarik, cegah layar menguasai hidup si kecil, sementara kita fokus pada koneksi! Ini kita ngurusi kerja, tapi tanpa AI itu, mungkin sensasi Ritual Maghrib bareng yang penting akan dilupakan.
Ambil Positifnya: Keberanian Dalam Mengadopsi Teknologi

Hidup gak akan berhenti dengan ruang gelisah. Tapi inilah yang sebenarnya nanya: bagaimana kita hindarkan anak dari efek buruk layar, tanpa cabut hak mereka untuk eksplorasi informasi? Jawaban itu mungkin terletak di bagian kita ambil keberanian untuk pedoman AI sebagai partner sejati.
Ada banyak tools sekarang yang bisa kasih rekomendasi buku sesuai selera baca si kecil, game interaktif buat matematika mereka jadi album menarik, atau bahkan sito yang gens ujian dan tugas otomatis! Bayangkan: arti Agentic berarti AI bukan nyelesaiin tugas, tapi bikin cara kerja baru, lebih kreatif, dan lebih kerja sama, ngasih kita ruang lebih lama di kelas dan rumah.
Inilah saat kita siap untuk lebih percaya pada sistem otomatis, sambil tetap menjaga nilai-nilai yang tidak bisa digantikan oleh mesin!
Agentic dalam Kehidupan Keluarga Sehari-hari
Jadi para orangtua gak harus mati gaya dalam kecemasan teknologi atau takut-nilai. Mungkin system tersebut justru memberi kita cara
“Belajar bareng, lebih fun dan real”), seperti saat kita belajar bersama anak kita tentang tradisi lebaran. Tapi pastikan ngejamin semua mekanisme tetap memberi kasih, memperkuat kebersamaan, dan nutupi waktu teragung: jadwal cerita sebelum tidur atau saat main bentuk lego yang bikin kita “ooooh bener”.
Kenapa Harus Tunggu Lebih Lama?

Coba deh ambil langkah kecil hari ini: tes 1 tools otomatisasi yang bisa mudahkan jadwal harian. Ini belum hari ulang tahun anak, tetapi ini mungkin pintu untuk lebih banyak quiz terakhir PR yang bisa kita jawab sambil mendengar penjelasan langsung dari mereka.
Bukan cuma soal efisiensi, tapi bagaimana kita buka ruang untuk hubungan yang lebih luar biasa, bahkan saat waktu makin sempit. Fikirkan AI sebagai mentor yang tahu kita butuh waktu sejenak untuk mendengar impian mereka di usia muda ini.
Kok bisa orangtua biasa kayak kita menjadi seorang “Superstar” sambil tetap terlibat dalam hidup sibuk mereka? Kuncinya Agentic AI mengatur tugas redundant, sementara kita ada di garis depan untuk semua momen yang bermakna banget! Karena sejatinya kita bukan cari automation yang perfect, tapi process yang membuat hati nyaman.
Sumber: UiPath Inc. Appoints Michael Atalla, Finance Yahoo, 2025-09-11
Artikel Lainnya
Kapan waktu terbaik mulai adopsi AI dalam rutinitas keluarga? Kita bisa jawab: Sekarang juga! Tapi 1 tips tambah: yang penting bukan secepat mana teknologi bekerja, tapi seberarti apa inklusi ini membuat kita dekat dengan si kecil. Yuk-mari!
