
Wah, baru saja saya membaca tentang visi Grammarly dan CEO-nya, Shishir Mehrotra, yang sedang membangun apa yang ia sebut ‘**AI superhighway**’! Sangat menarik sekali melihat bagaimana teknologi ini terus berkembang, bukan? Mendengar istilah ‘superhighway’ ini langsung membuat saya terbayang betapa luasnya jangkauan AI saat ini, menghubungkan begitu banyak aplikasi dan memberikan bantuan di mana-mana.
Ini membuat saya berpikir, sebagai orang tua, bagaimana kita bisa menggunakan konsep yang sama untuk membangun ‘**jalan raya keluarga**’ kita sendiri? *Jalan raya yang aman, penuh koneksi, dan membimbing anak-anak kita menjelajahi dunia digital dengan penuh semangat dan kepercayaan diri, layaknya para penjelajah cilik yang siap menemukan hal-hal baru!*
Apa Itu AI Superhighway & Manfaatnya untuk Orang Tua?

Konsep ‘AI superhighway’ yang diusung Grammarly itu benar-benar keren! Bayangkan saja, ini bukan hanya tentang memperbaiki tata bahasa lagi, tapi bagaimana AI bisa membantu kita dalam berbagai aspek produktivitas. Ini seperti memiliki **asisten super cerdas** yang selalu siap sedia, terintegrasi di berbagai aplikasi yang kita gunakan sehari-hari. Jujur saja, sebagai orang tua yang super sibuk, ide ini sangat menggoda! Saya harus menyeimbangkan banyak hal, mulai dari pekerjaan, urusan rumah tangga, hingga memastikan si kecil saya – yang sedang aktif-aktifnya di usia prasekolah, penuh rasa ingin tahu dan energi! – mendapatkan pengalaman belajar terbaik.
Visi Mehrotra untuk membuat AI membantu di mana pun kita bekerja, termasuk di 500.000 lebih aplikasi yang ada, itu benar-benar ambisius. Ini mengingatkan saya pada bagaimana kita sebagai keluarga mencoba menavigasi dunia digital. *Kadang terasa seperti tersesat di labirin aplikasi dan platform, kan?* Kita ingin anak kita bisa belajar dan berinteraksi dengan teknologi secara positif, tapi di saat yang sama kita juga khawatir tentang paparan yang berlebihan atau konten yang tidak sesuai. Nah, ‘superhighway’ ini menawarkan gambaran yang lebih terstruktur: bagaimana bantuan AI bisa datang kepada kita, tanpa harus kita yang repot mencari-cari di mana saja.
Dulu, saya ingat, bantuan AI hanya sebatas koreksi ejaan. Tapi sekarang, dengan adanya ‘fitur AI khusus’, kemampuannya jadi luar biasa! Ada yang bisa bantu menganalisis tugas sekolah anak, bahkan memprediksi nilainya – wow! Tentu saja, ini bukan berarti kita menyerahkan segalanya pada AI.
Masa depan pekerjaan akan bergantung pada bagaimana manusia mengorkestrasi AI.
Ini penting banget buat kita pahami sebagai orang tua. Kita perlu mengajarkan anak kita untuk tidak hanya menjadi pengguna pasif, tapi juga ‘**konduktor**’ yang cerdas atas teknologi di sekeliling mereka.
Bagaimana Membangun ‘Jalan Raya Keluarga’ dengan AI?
Jadi, bagaimana kita menerjemahkan ‘AI superhighway’ ini ke dalam konteks keluarga kita di pagi yang cerah ini? Udara pagi ini terasa segar, sempurna untuk membicarakan hal-hal yang membangun masa depan anak-anak kita! Saya membayangkan ‘jalur penjelajahan keluarga’ kita adalah sebuah ekosistem di mana teknologi dan kehidupan nyata berjalan beriringan dengan harmoni. Anak saya, yang sedang dalam fase luar biasa di mana setiap pertanyaan ‘mengapa’ adalah pintu gerbang ke dunia baru, membutuhkan bimbingan yang seimbang.
Pertama, mari kita bicara tentang **koneksi yang terarah**. Mirip dengan bagaimana Grammarly mengintegrasikan agen-agennya ke dalam berbagai aplikasi, kita juga bisa menciptakan ruang digital yang terarah untuk anak kita. Misalnya, saat dia belajar tentang dinosaurus – salah satu kegemarannya saat ini! – kita bisa menyiapkan beberapa aplikasi edukatif yang terverifikasi, atau video dokumenter yang menarik, yang semuanya bisa diakses dengan mudah. Ini bukan tentang membiarkannya ‘terjebak’ di depan layar, tapi tentang membuat waktu layarnya menjadi waktu yang bermakna dan terstruktur. Tujuannya adalah agar mereka bisa mengeksplorasi minat mereka tanpa tersesat ke dalam ‘jalanan tikus’ internet yang tidak diinginkan.
Kedua, **kemandirian yang diasuh**. Studi dari MIT yang menunjukkan peningkatan produktivitas hingga 60% ketika manusia bekerja bersama AI adalah pengingat yang luar biasa! Kita bisa memupuk ini sejak dini. Alih-alih langsung memberikan jawaban saat anak bertanya, kita bisa membimbing mereka menggunakan alat bantu yang tepat. Misalnya, jika dia kesulitan menulis cerita pendek tentang petualangan keluarganya, kita bisa mengajaknya mencoba fitur AI yang bisa memberikan ide-ide awal atau saran pengembangan karakter. Ini melatih mereka untuk berpikir kritis dan menggunakan alat bantu secara efektif, bukan sekadar mencontek. *Ini seperti mengajarkan mereka cara menggunakan peta saat kita berpetualang bersama, bukan hanya menunjuk arah.*
Ketiga, dan ini yang paling penting, **keseimbangan yang kuat**. Visi Grammarly untuk menjadi platform produktivitas AI menunjukkan bahwa bahkan perusahaan teknologi pun menyadari pentingnya integrasi. Bagi kita, ini berarti memastikan waktu layar tetap seimbang dengan aktivitas dunia nyata. Saat cuaca cerah seperti hari ini, yang terbaik adalah mengajak anak berlarian di taman dekat rumah, atau membangun sesuatu bersama menggunakan balok-balok kayu kesayangannya. Teknologi, termasuk AI, seharusnya menjadi pelengkap, bukan pengganti interaksi nyata, bermain di luar ruangan, dan waktu berkualitas bersama keluarga. Ini adalah fondasi utama dari ‘jalan raya keluarga’ kita!
Bagaimana Mengorkestrasi AI untuk Masa Depan Anak?
Pesan dari Grammarly ini sungguh menginspirasi: AI itu seperti alat yang sangat canggih, dan kita, para orang tua, adalah ‘**orkestrator**’ utamanya! Membangun ‘AI superhighway’ pribadi kita di rumah mungkin terdengar rumit, tapi intinya adalah bagaimana kita secara sadar mengarahkan teknologi untuk mendukung pertumbuhan dan kebahagiaan anak kita.
Fokus pada ‘fitur AI khusus’ juga mengingatkan saya pada kebutuhan kita untuk menjadi ‘agen’ yang bijak dalam kehidupan anak. Kita perlu terus belajar, beradaptasi, dan yang terpenting, memberikan dukungan tanpa syarat. Sama seperti bagaimana Grammarly mengakuisisi Coda dan Superhuman untuk memperluas jangkauannya, kita juga perlu ‘mengakuisisi’ pengetahuan baru tentang perkembangan teknologi dan cara terbaik mendampingi anak dalam dunia yang terus berubah ini.
Inti dari semua ini adalah **harapan**. Harapan bahwa dengan pemahaman yang tepat dan pendekatan yang seimbang, kita bisa membimbing anak-anak kita untuk menjadi pribadi yang tidak hanya terampil secara teknologi, tetapi juga memiliki empati, kreativitas, dan kemampuan untuk terhubung dengan orang lain di dunia nyata. ‘AI superhighway’ mungkin terdengar futuristik, tapi membangun ‘jalan raya keluarga’ yang aman dan penuh cinta itu adalah tugas kita hari ini. Mari kita lakukan dengan penuh semangat, optimisme, dan tentu saja, dengan sedikit sentuhan keceriaan khas keluarga!
Source: Grammarly CEO Shishir Mehrotra Is Building an A.I. Superhighway, Observer, 2025-09-18.
