Bersahabat dengan AI: Membimbing Anak di Tengah Kemudahan Digital

Ibu dan anak tersenyum sambil menatap layar tablet bersama di meja sarapan

Pernah nggak sih kaget waktu aplikasi belanja munculkan rekomendasi barang yang baru diomongin saat sarapan? Tapi, lho… di balik kecanggihan ini, ada peluang emas mengajak anak berpikir kritis—tanpa harus jadi ahli teknologi.

Ketika Anak Lebih Percaya ke AI Daripada Bunda

Anak remaja menunjuk pertanyaan di layar sambil Ibu mendengarkan

Wajar kan kalau anak remaja sering cari jawaban instan di chatbot? Tapi hati-hati bila mereka mulai cerita rahasia ke mesin. Mulailah dari obrolan ringan: ‘Kalau kamu tanya hal pribadi ke AI, kira-kira data kita aman nggak ya?’

Tak perlu larang, tapi ajak mereka mencermati kebijakan privasi sebagai ‘perjanjian pertemanan’ dengan teknologi.

Main Tebak-Tebakan dengan Algoritma

Ayah dan anak menonton YouTube di sofa sambil ngobrol

Coba aktivitas seru: pasang iklan di YouTube, tanyakan ke anak ‘Kenapa ya iklan ini muncul?’ Analogikan algoritma seperti teman yang suka menebak—makin sering kita cerita, makin dia ‘hafal’ kesukaan kita.

Beri contoh konkret: ‘Kemarin kita cari resep martabak manis, hari ini muncul iklan wajan anti lengket. Kok bisa?’ Biarkan mereka menyimpulkan sendiri dulu.

Belajar Digital Etiket dari Kesalahan AI

Kalau AI nyodorkin video yang bikin geleng-geleng, jangan langsung nyolot ya, Bun… Jadikan momen berharga: ‘Lihat, mesin pun bisa salah. Kamu punya naluri yang lebih jitu!’

Bandingkan keputusan AI dengan pertimbangan manusia—misal saat memilih film keluarga. Ingatin aja pelan-pelan: ‘Teknologi itu alat, bukan otak kita.’

Jam Main Teknologi yang Bikin Semua Tenang

Anak melompat tali di halaman rumah sambil ibu tersenyum

Buat kesepakatan bersama soal waktu pakai gadget. Bukan dengan timer yang kaku, tapi ritual mengganti aktivitas: ‘Kalau mau tanya AI, habiskan dulu energi dengan main lompat tali di halaman.’

Perkenalkan kegiatan analog seperti berkebun atau baca komik lawas untuk keseimbangan.

AI Bisa Jadi Teman, Bukan Lawan

Pilih aplikasi pembelajaran yang ramah anak usia dini dengan fitur keterbatasan interaksi. Ajak anak berdiskusi: ‘Kalau asisten virtual ini punya batasan, artinya apa?’

Tanamkan konsep sehat: sama seperti kita tak boleh share foto pribadi ke orang tak dikenal, data sensitif juga perlu dilindungi dari teknologi.

Source: AI Goes Mainstream as Nearly Half of Retail Brands Now Use It Weekly, Newsweek, 2025/09/11

Jadi, besok pagi kalau rekomendasi lagi muncul, yuk, ajak si kecil tebak bareng—siapa tahu obrolan sarapan jadi semakin seru!

Latest Posts

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top