AI di Tempat Kerja
Di hari-hari sibuk, kita sering tidak sadari teknologi ambient AI yang membantu tanpa perintah. Dari smartphone otomatis hingga sistem rumah pintar, ini adalah cikal bakal ‘agent ambient’ — AI canggih yang membaca konteks dan bertindak demi kesejahteraan kita. Bayangkan dunia di mana mesin memahami kebutuhan kita bahkan se kita menyadarinya sendiri. Itulah evolusi menjanjikan dari […]
Nah, di tengah kekhawatiran AI menggantikan pekerjaan, Brian Chesky (CEO Airbnb) mengejutkan dengan pandangannya: sektor layanan dan hospitality mungkin jadi perlindungan! ‘Pekerjaan di layanan relatif aman dari AI, setidaknya untuk sekarang,’ ujarnya. Ini bukan sekadar optimisme, tetapi pemikiran strategis tentang bagaimana teknologi bisa membuka peluang baru. Di dunia digital, sentuhan manusia mungkin menjadi aset berharga!
Pernah nggak kamu merasa AI cuma jadi ‘mainan mahal’? Nah, Google malah berhasil bikin AI jadi mesin uang betulan—gimana caranya? Yuk, kita ulik bareng! Bagaimana Google Mengubah Menjadi Aset Monetisasi AI yang Menguntungkan? Pagi-pagi, saya lagi antar anak ke sekolah sambil mikirin gimana AI bisa bantu kerjaan, eh tiba-tiba kepikiran, ‘Wah, Google ini pinter juga
Pagi itu, cahaya hangat menyelinap ke lab di berbagai belahan dunia, dan AI mulai membantu penelitian akademis dengan cara yang mengagumkan. Seperti sinar matahari pagi yang menerangi kabut, Artificial Intelligence (AI) sedang menghilangkan kabut dari kompleksitas penelitian akademis, mengungkap jalan-jalan baru untuk penemuan yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya. Era di mana penelitian dilakukan dengan
Bayangkan pagi-pagi seru, jalan kaki bareng si kecil sambil ngobrol ringan, seperti hari ini. Di tengah kehangatan suasana keluarga ini, Dr. Geoffrey Hinton, yang dihormati sebagai ‘Bapak AI’, memberikan peringatan mengejutkan tentang masa depan teknologi yang diciptakannya. Baru kemarin, saya ngajak anak saya bikin prototipe robot kertas—ternyata dia malah bertanya, ‘Ayah, kapan robot bisa belajar
Chey! Apakah kamu siap untuk petualangan baru di dunia karir? Di era digital, 80% perusahaan menggunakan AI untuk wawancara kerja! Meski AI membantu peningkatan pekerjaan 12%, 60% kandidat masih lebih nyaman wawancara tatap muka. Yuk, kita cari jalan tengah antara teknologi dan kemanusiaan dalam dunia karir! Bagaimanakah Wajah Wawancara Kerja di Era Digital? Hari ini,
Industri teknologi global menyaksikan kemajuan pesat dalam adopsi AI yang semakin canggih. Sebagai seorang ayah yang gemar mengeksplorasi teknologi bersama putri saya yang lahir pada 2018, ada sesuatu yang menarik tentang revolusi AI yang sedang terjadi di Britania Raya! Bayangkan bagaimana dunia akan terlihat ketika anak-anak kita dewasa! Dengan bisnis secara aktif mengintegrasikan teknologi ini,
Eh, di dunia bisnis yang makin dinamis, punya alat AI itu udah kayak sahabat andalan biar tetap gesit! Bayangkan memiliki asisten yang bisa membantu Anda menganalisis data, memahami pelanggan, bahkan membuat konten marketing yang menarik dalam hitungan menit. Tahun 2025 membawa revolusi AI yang sangat aksesible untuk semua jenjang bisnis, dari startup hingga perusahaan besar.
Membeli rumah sering disebut sebagai salah satu pengalaman paling stres dalam hidup. Antara daftar properti yang tak ada habisnya, dokumen yang rumit, keterbatasan anggaran, dan ketakutan membuat pilihan yang salah—banyak orang merasa kewalahan. Tapi bayangkan jika ada teman yang selalu siap membantu, menganalisis data, dan memberikan saran tepat waktu tanpa pernah lelah. Itulah yang ditawarkan
Hari ini di sekitar rumah, langit tampak sedikit mendung—suasana yang sempurna untuk merenungkan bagaimana teknologi AI yang begitu canggih masih belum bisa memahami perasaan kita ketika kita mengatakan ‘kerja bagus’ dengan nada sarkas setelah menumpahkan kopi di laptop. Dalam era kecerdasan buatan ini, sentuhan manusia tetap tak tergantikan. Misalnya, waktu saya dan putri saya pulang
