Terjun ke dunia AI dengan Berita AI Bersama Ayah! Di Appa-lytics, ayah berdarah Korea-Kanada ini mengupas tren dan terobosan AI terbaru dengan semangat yang menggelegar. Dengan tawa yang relatable, sudut pandang penuh empati tentang bagaimana AI menyatu dengan kehidupan keluarga, dan wawasan yang bikin semangat, kamu akan menemukan teknologi canggih yang memicu imajinasi anak perempuan saya yang berusia 7 tahun, plus trik praktis untuk menyisipkan AI dalam petualangan sehari-hari. Rubrik ini adalah temanmu untuk tetap terdepan dengan vibe parenting yang seru dan kuat!
Eh, tahu nggak sih, akhir-akhir ini aku suka mikir gimana AI bisa bantu urusan keluarga kita jadi makin seru dan praktis! Yuk kita eksplor bareng cara memanfaatkannya untuk menyederhanakan kegiatan harian sambil tetap hangat dan manusiawi. Bagaimana AI Jadi Asisten Keluarga di Rumah? Serius deh, dari urusan atur belanja bulanan sampe bikin jadwal playdate anak, […]
Ketika putri saya—yang sekarang berusia tujuh tahun dan duduk di kelas satu SD—berlari pulang usai sekolah, ia berhenti dan berkata, “Ayah, lihat!” Matanya yang polos tertuju pada layar tablet tempat AI sedang mengubah coretannya menjadi gambar dinosaurus berwarna-warni. Hari ini cuacanya sedikit mendung—seperti ingatan akan perubahan konstan. Aku sedang menyeruput kopi pagi.Berita soal institut AI
Intro: Saat Antar Anak ke Sekolah yang Cuma 100 Meter… Pernah nggak sih di pagi hari sambil mengantar si kecil ke sekolah yang cuma sepelemparan batu dari rumah, tiba-tiba dapat inspirasi? Ternyata jadi orangtua itu mirip banget jadi tour guide keluarga! Setiap hari kita merencanakan ekspedisi baru – mau eksplor apa hari ini, belajar hal
AI dalam Pendidikan: Teman Baru Anak Kita! Pernah nggak, sih, terpikir kalau kecerdasan buatan bisa jadi sahabat belajar anak kita? Nah, selama ini kita mungkin mengenal AI cuma dari asisten suara atau rekomendasi film—tapi di ruang belajar, AI dalam pendidikan membuka pintu baru yang seru banget! Yuk, kita telusuri bareng gimana sihir teknologi ini bisa
Siapa sangka, ya? Di tengah hiruk pikuk berita tentang Kecerdasan Buatan (AI), ternyata hanya sebagian kecil, sekitar 35% pemimpin di dunia, yang benar-benar merasakan keuntungannya. Angka ini bikin saya berpikir, *jangan-jangan kita semua sedang terjebak dalam ‘hype’ tanpa benar-benar tahu cara memanfaatkan potensi luar biasa ini, terutama untuk keluarga kita?* Jujur saja, kadang saya juga
Sayang, malam ini, setelah hiruk pikuk hari mereda dan anak-anak sudah terlelap, aku sempat membaca berita tentang sebuah konsep teknologi bernama MCP. Ingat tidak, betapa seringnya kita merasa frustrasi karena berbagai perangkat digital yang kita gunakan—mulai dari kalender keluarga, aplikasi belajar anak, sampai sistem hiburan di rumah—seperti tidak bisa ‘ngobrol’ satu sama lain? Rasanya kok
Hai teman-teman, selamat Jumat yang cerah! Pagi tadi, sambil menikmati kopi, saya teringat bagaimana teknologi mengubah cara kita belajar dan bermain. Di tengah rutinitas yang kadang terasa seperti lomba lari maraton, sebuah berita menarik perhatian saya: perusahaan besar berencana melatih ratusan ribu karyawannya dalam penggunaan **AI yang bisa mengambil inisiatif sendiri**. Wah, bukan main! Membaca
Wah, lihat berita ini rasanya langsung bersemangat! Ada kabar baik banget nih, Snowflake[1] dan ICT Academy[1] lagi gabung buat ngasih pelatihan data dan AI buat 250 ribu mahasiswa dan 1.000 guru di India. Dengar-dengar sih tujuannya biar makin banyak yang paham soal literasi data dan AI, bahkan sampai ke sertifikasi. Langsung kepikiran, ‘**Hmm, ini kayaknya
Bayangkan saja, sayang, setelah hiruk pikuk seharian, rumah akhirnya tenang. Lampu temaram, dan kita berdua mungkin sedang menyeruput teh hangat di sofa, berbagi cerita tentang hari ini. Lalu tiba-tiba, teringat lagi momen makan malam tadi: tahu nggak, si kecil tiba-tiba punya pertanyaan baru tentang burung kecil yang beterbangan di laman rumah. ‘Kenapa burung bisa terbang,
Pernah nggak sih Anda merasa dunia tiba-tiba berubah secepat kilat? Begitu juga AI yang sekarang mulai merambah kehidupan keluarga kita! Rasanya seperti melihat peta perjalanan yang terus berubah setiap saat, ya? Dulu, kita mungkin cuma memprediksi rute terbaik untuk liburan keluarga, sekarang kita harus mengerti ‘bahasa’ baru yang disebut AI ini, terutama buat anak-anak kita
