Terjun ke dunia AI dengan Berita AI Bersama Ayah! Di Appa-lytics, ayah berdarah Korea-Kanada ini mengupas tren dan terobosan AI terbaru dengan semangat yang menggelegar. Dengan tawa yang relatable, sudut pandang penuh empati tentang bagaimana AI menyatu dengan kehidupan keluarga, dan wawasan yang bikin semangat, kamu akan menemukan teknologi canggih yang memicu imajinasi anak perempuan saya yang berusia 7 tahun, plus trik praktis untuk menyisipkan AI dalam petualangan sehari-hari. Rubrik ini adalah temanmu untuk tetap terdepan dengan vibe parenting yang seru dan kuat!
Sobat, setelah hiruk pikuk seharian, setelah anak-anak terlelap dan rumah mulai tenang, seringkali kita masih merasa pikiran ini berputar, ya? Berita di ponsel, obrolan di grup WhatsApp, atau informasi baru dari kantor—rasanya seperti gelombang yang tak ada habisnya. Terkadang, saking banyaknya, kita jadi bingung, mana yang penting, mana yang bisa dilewatkan. Apalagi dengan peranmu yang […]
Bayangkan kita sedang menjelajahi hutan teknologi bersama anak kita—selangkah demi selangkah dengan kegembiraan yang meledak-ledak! Seperti merencanakan liburan keluarga, kita butuh peta dan intuisi—begitu pula saat membimbing anak di hutan AI. Baru-baru ini, laporan konsorsium tenaga kerja AI mengungkap 78% peran ICT kini menyertakan keterampilan teknis AI. Tapi tahukah Anda? apa yang justru makin berharga
Malam ini, setelah hiruk pikuk hari usai, dan anak-anak sudah terlelap dalam mimpi mereka, kita duduk berdua di teras belakang. Secangkir teh hangat menemani obrolan ringan kita, yang perlahan bergeser pada sesuatu yang kamu baca di berita tadi siang: tentang bagaimana AI bisa menghidupkan kembali lagu-lagu legendaris. Aku sering berpikir, bagaimana teknologi ini bisa membuka
Malam sudah larut, Bapak/Ibu. Suara tawa dan celoteh anak-anak sudah lama terlelap, menyisakan keheningan yang nyaman di rumah kita. Bapak/Ibu duduk di sampingku, secangkir teh hangat di tangan, matanya menerawang jauh. Tadi siang, saat kita sedang melihat-lihat video di HP, si kecil tiba-tiba bertanya polos, “Ayah/Bunda, itu AI apa?” Pertanyaan sederhana itu, entah kenapa, membuatku
Wah, rasanya baru kemarin saya duduk di sebuah kafe di pinggir taman, menikmati secangkir kopi hangat sambil menyaksikan anak-anak bermain. Langit mendung dengan suhu yang pas banget buat jalan-jalan santai. Eh, tiba-tiba saya ingat betapa cepatnya dia tumbuh—kayak lihat bunga mekar dalam sekejap! Tapi tahu nggak, di balik ketenangan sore ini, ada gelombang besar inovasi
Sayang, setelah anak-anak terlelap dan rumah akhirnya sunyi, aku sering merenung. Tentang hari yang kita lalui, tentang semua yang kamu kerjakan, dan tentang masa depan kita. Tadi siang, aku sempat baca berita tentang bagaimana kecerdasan buatan, atau AI, bisa membantu kita mengelola keuangan. Kamu tahu kan, kadang aku suka bingung sendiri memilih mana alat keuangan
Masih bingung jaga anak aman di dunia digital? Tenang, nggak perlu jadi ahli teknologi! Kekhawatiran Orang Tua di Era Digital Baru Apakah mereka aman di dunia online? Pertanyaan ini muncul setiap hari. Tapi ingat: ketakutan justru menghalangi kita membangun hubungan erat. Jadilah pendamping, bukan penjaga yang selalu memantau setiap langkah. Membangun Kepercayaan melalui Komunikasi Terbuka
Wah, rasanya baru kemarin kita dibuat kagum sekaligus sedikit cemas oleh kemunculan AI, ya? Sekarang, laporan terbaru dari AI Workforce Consortium, ‘ICT in Motion: The Next Wave of AI Integration,’ sudah membicarakan betapa cepatnya masuknya AI ini mengubah dunia kerja. Ada sekitar 50 peran yang paling sering dicari dan banyak pertanyaan yang dulu kita lontarkan
Sayang, ingat tidak, sore itu saat anak kita dengan mata berbinar menunjukkan gambar aneh di tabletnya? Katanya, ‘Ayah/Bunda, lihat! Ini AI yang buat!’ Lalu ia bertanya, ‘Bisa buat lebih banyak lagi yang seperti ini?’ Di sela kesibukan kita sebagai orang tua yang bekerja, yang seringkali membuat kita merasa dikejar waktu, momen seperti itu seringkali membuatku
Malam hari, saat bahu Anda terasa berat setelah seharian penuh kesibukan. Anak-anak sudah terlelap, dan rumah akhirnya sunyi. Seringkali saya melihat, di mata Anda, ada percikan semangat yang tak padam, namun juga terbersit rasa lelah yang begitu dalam. Kadang-kadang, kita merasa bahwa semua energi telah habis, tetapi tugas-tugas yang harus diselesaikan masih banyak. Bagaimana kita
